Pengertian dan Contoh Puisi KehidupanBarang kali di sini yang Anda cari: Kumpulan Puisi Religi Kumpulan Genre Syair Kumpulan Puisi Ibu Kumpulan Puisi Romansa Kumpulan Puisi Patah Hati Kumpulan Puisi Kebangsaan Kumpulan Puisi Kiasan Kumpulan Puisi Sosial Kumpulan Puisi Motivasi Kumpulan Puisi Kehidupan Kumpulan Puisi Kepiluan Kumpulan Materi
NusantaraBerpuisi - Pengertian dan Contoh Puisi Kehidupan
Catatan Singkat Tentang Pengertian Puisi dan ContohnyaDi dalam kehidupan ini, puisi bisa saja hadir dan dapat pula ditemukan oleh jiwa yang pandai merangkai kata dan memainkan imajinasi. Puisi merupakan bentuk karya sastra yang sangat terikat dengan beberapa unsur, seperti irama, mantra, rima, baris, dan bait. Puisi dapat juga dikatakan sebagai ungkapan emosi, imajinasi, perasaan, irama, nada, ide, susunan kata, kata-kata kiasan, kesan pancaindra, dan perasaan. Pengertian lain tentang puisi adalah ungkapan yang di dalamnya memperhitungkan aspek-aspek bunyi, serta berupa bentuk pengalaman imajinatif, emosional, bahkan intelektual penyair dari kehidupan individu ataupun sosial. Puisi diungkapkan dengan teknik tersendiri sehingga dapat membangkitkan pengalaman tertentu dalam diri pembaca itu sendiri ataupun orang yang mendengarnya.
Puisi Dibedakan Berdasarkan Jenis dan Ciri-cirinya. Dalam pengertian sebuah puisi, puisi itu terdiri atas puisi lama dan puisi baru. Puisi lama pada umumnya bersifat anonim atau tidak diketahui pengarangnya. Puisi lama memiliki ciri-ciri dan keterikatan pada beberapa kriteria, seperti jumlah baris tiap bait, ataupun jumlah kata tiap baris, rima atau persamaan bunyi pada akhir kalimat, dan irama. Puisi lama pun masih dibedakan menjadi beberapa jenis, di antaranya: pantun, syair, talibun, mantra, dan gurindam.
Berikut ciri-ciri puisi lama
Mantra yang merupakan jenis puisi paling lama serta diciptakan dalam kepercayaan animisme untuk dibacakan dalam acara ritual kebudayaan. Mantra memiliki cir-ciri yaitu menggunakan pemilihan kata dengan bunyi yang diusahakan berulang, menggunakan kata-kata yang sifatnya tidak umum dalam kehidupan sehari-hari, sehingga menimbulkan efek bunyi yang bersifat magis.
Pantun memiliki ciri-ciri bersajak a b a b, dengan tiap baris terdiri atas empat baris, dua baris yang disebut sampiran dan dua baris yang disebut isi.
Talibun terdiri atas sampiran dan isi dengan jumlah lebih dari empat, namun selalu genap, seperti enam, delapan, sepuluh, dan dua belas.
Syair merupakan puisi lama yang berlarik empat baris tiap bait dan bersajak a a a a yang mengisahkan tentang suatu hal.
Gurindam yaitu puisi yang terdiri atas dua baris, berirama sama a a. Baris pertama pada gurindam merupakan sebab, baris kedua merupakan akibat.
Berikut ciri-ciri puisi baru
Puisi baru yaitu bentuk puisi yang tidak lagi terikat oleh aturan, seperti jumlah baris, rima atau ikatan lain yang umumnya digunakan dalam bentuk puisi lama. Puisi baru muncul pada angkatan 45, puisi ini dipelopori oleh Chairil Anwar. Puisi modern tidak lagi mengutamakan bentuk atau banyak baris dalam satu bait dan irama atau persajakan, akan tetapi lebih mengutamakan pada isi puisi itu sendiri.
Puisi modern memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
- Memiliki unsur humanisme universal atau sudah terbuka untuk menerima pengaruh dari segala penjuru dunia.
- Realis dan terimbas unsur naturalis
- Menyampaikan maksud dengan menghemat kata serta menghadirkan perbandingan-perbandingan yang membayang yang memiliki kesan.
- Menggunakan perbandingan visual secara jelas hingga pada bagian-bagian yang ada di balik kenyataan.
- Menunjukkan sinisme dan sarkasme terhadap kepincangan mengenai sesuatu yang terjadi dalam masyarakat akibat sebuah pergolakan.
- Menggunakan kata sebagaimana dalam percakapan sehari-hari
- Tidak lagi mengutamakan tipografi bahkan tidak memerhatikan bunyi (rima) dalam baris dan bait.
- Unsur-unsur utama yang selalu diperhatikan dalam pembacaan puisi baru adalah lafal, intonasi, dan ekspresi.
1. Balada
Balada adalah sebuah puisi yang berisi tentang kisah/cerita.
2. Himne
Himne adalah puisi pujian untuk menghormati Tuhan, seorang pahlawan, tanah air ataupun almamater. Saat ini pengertian himne mengalami perkembangan. Himne diartikan sebagai puisi yang dinyanyikan, berisi pujian terhadap sesuatu yang dihormati (Tuhan, Guru, Pahlawan).
3. Ode
Ode adalah bentuk puisi yang isinya berupa sanjungan untuk orang yang telah berjasa. Nada dan gayanya terbilang resmi (metrumnya ketat), bernada anggun, membahas sesuatu yang mulia, bersifat menyanjung baik terhadap pribadi tertentu ataupun terhadap peristiwa umum.
4. Epigram
Epigram adalah puisi yang berisi tuntunan tentang ajaran hidup. Epigram berasal dari Bahasa Yunani epigrama yang berarti unsur pengajaran; didaktik; nasihat yang membawa ke arah kebenaran untuk dijadikan sebagai pedoman, iktibar; atau teladan.
5. Romansa
Romansa adalah puisi yang berisi tentang luapan perasaan cinta kasih. Romansa berasal dari bahasa Perancis romantique yang berarti keindahan perasaan; persoalan kasih sayang, rindu, serta kasih mesra.
6. Elegi
Elegi adalah puisi yang berisi tentang sebuah ratapan tangis/kesedihan. Berisi sajak atau lagu yang mengungkapkan rasa duka atau keluh kesah karena sedih atau rindu, terutama karena kematian ataupun kepergian seseorang.
7. Satire
Satire adalah puisi yang di dalamnya berisi sindiran ataupun kritik. Kata satire berasal dari bahasa Latin satura yang berarti sindiran; kecaman yang tajam terhadap sesuatu fenomena; tidak puas hati satu golongan atas pemimpin yang pura-pura, korupsi, zalim, dan sebagainya.
Menurut bentuknya, puisi baru itu digolongkan menjadi sembilan
1. Distikon
Distikon adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas dua baris yang sering disebut sebagai puisi dua seuntai.
2. Terzina
Terzina adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas tiga baris yang sering disebut sebagai puisi tiga seuntai.
3. Quatrain
Quatrain adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas empat baris yang sering disebut sebagai puisi empat seuntai.
4. Quint
Quint adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas lima baris yang sering disebut sebagai puisi lima seuntai.
5. Sektet
Sektet adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas enam baris yang sering disebut sebagai puisi enam seuntai.
6. Septime
Septime adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas tujuh baris yang sering disebut sebagai tujuh seuntai.
7. Oktaf/Stanza
Oktaf/Stanza adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas delapan baris, ada juga yang menyebutnya double kutrain, atau puisi delapan seuntai.
8. Soneta
Soneta adalah jenis puisi yang terdiri atas empat belas baris yang terbagi menjadi dua. Dua bait pertama yang masing-masing terdiri dari empat baris dan dua bait kedua masing-masing terdiri dari tiga baris. Kata soneta berasal dari kata sonneto (Bahasa Italia) yang merupakan perubahan dari kata sono yang berarti suara. Jadi soneta jika dimaknai secara harfiah berarti puisi yang bersuara. Di Indonesia, puisi soneta ini masuk dari Negeri Belanda yang diperkenalkan oleh Muhammad Yamin dan Roestam Effendi, karena itu mereka berdualah sebagai Bapak Soneta Indonesia. Bentuk soneta yang ada di Indonesia tidak lagi tunduk pada syarat-syarat seperti soneta Italia atau Inggris, akan tetapi lebih mempunyai kebebasan dalam segi isi maupun rima. Yang menjadi pegangan adalah jumlah barisnya yang terdiri dari empat belas baris.
9. Prosa Liris
Prosa liris adalah suatu bentuk karya sastra yang berisi tentang curahan perasaan pengarang secara subyektif yang disajikan seperti halnya bentuk prosa, namun dalam prosa liris ini menggunakan bahasa berirama yang biasa digunakan dalam sebuah puisi. Walaupun prosa liris ini boleh dikatakan terletak antara prosa dan puisi, namun karena memenuhi kaidah puisi khususnya irama, diksi dan majas, maka prosa liris ini digolongkan dalam jenis puisi.
Struktur Yang Ada Pada Puisi
Ada dua struktur karya sastra puisi yaitu mencakup struktur fisik dan struktur batin.
1. Struktur Fisik
Yang dinamakan struktur fisik puisi adalah media untuk mengungkapkan makna yang hendak disampaikan oleh penyair. Struktur fisik meliputi hal-hal di bawah ini:
Diksi, Yaitu pemilihan kata yang tepat untuk digunakan dalam puisi agar memiliki kesan indah dan dapat menyampaikan maksud penyair kepada pembaca ataupun pendengarnya.
Pencitraan, yaitu susunan kata yang disuguhkan penyair, sehingga dapat menimbulkan khayalan atau imajinasi. Hal ini membuat orang yang membaca seolah-olah merasa, mendengar, atau melihat sesuatu yang diungkapkan oleh penyair.
Puisi Renungan Jiwa Berkelana di Kesunyian dapat Anda baca di sini
Majas, yaitu bahasa yang digunakan oleh seorang penyair untuk mengatakan sesuatu dengan cara membandingkan dengan benda atau hal lain. Fungsi majas atau bahasa figuratif menyebabkan puisi yang dibuatnya menjadi prismatik atau memiliki banyak makna.
Rima, yaitu persamaan bunyi ataupun pengulangan bunyi. Persamaan bunyi mampu memberikan kesan merdu, indah, dan mendorong suasana yang dikehendaki oleh penyair. Rima tersebut dapat berupa pengulangan-pengulangan dari bunyi konsonan dari kata-kata yang berurutan (aliterasi), persamaan bunyi vokal yang terdapat dalam deretan kata (asonansi), dan persamaan bunyi yang ada pada setiap akhir baris.
Ritma, berkaitan dengan rima, frasa, kata, bunyi dan kalimat pada puisi. Dalam ritma muncul bunyi tinggi rendah, panjang pendek, keras lemah, yang mengalir secara teratur dan berulang sehingga membentuk keindahan.
Tipografi puisi adalah berbentuk bait-bait yang bermula dari tepi kiri dan berakhir ke tepi kanan baris.
Ada dua struktur karya sastra puisi yaitu mencakup struktur fisik dan struktur batin.
1. Struktur Fisik
Yang dinamakan struktur fisik puisi adalah media untuk mengungkapkan makna yang hendak disampaikan oleh penyair. Struktur fisik meliputi hal-hal di bawah ini:
Diksi, Yaitu pemilihan kata yang tepat untuk digunakan dalam puisi agar memiliki kesan indah dan dapat menyampaikan maksud penyair kepada pembaca ataupun pendengarnya.
Pencitraan, yaitu susunan kata yang disuguhkan penyair, sehingga dapat menimbulkan khayalan atau imajinasi. Hal ini membuat orang yang membaca seolah-olah merasa, mendengar, atau melihat sesuatu yang diungkapkan oleh penyair.
Puisi Renungan Jiwa Berkelana di Kesunyian dapat Anda baca di sini
Majas, yaitu bahasa yang digunakan oleh seorang penyair untuk mengatakan sesuatu dengan cara membandingkan dengan benda atau hal lain. Fungsi majas atau bahasa figuratif menyebabkan puisi yang dibuatnya menjadi prismatik atau memiliki banyak makna.
Rima, yaitu persamaan bunyi ataupun pengulangan bunyi. Persamaan bunyi mampu memberikan kesan merdu, indah, dan mendorong suasana yang dikehendaki oleh penyair. Rima tersebut dapat berupa pengulangan-pengulangan dari bunyi konsonan dari kata-kata yang berurutan (aliterasi), persamaan bunyi vokal yang terdapat dalam deretan kata (asonansi), dan persamaan bunyi yang ada pada setiap akhir baris.
Ritma, berkaitan dengan rima, frasa, kata, bunyi dan kalimat pada puisi. Dalam ritma muncul bunyi tinggi rendah, panjang pendek, keras lemah, yang mengalir secara teratur dan berulang sehingga membentuk keindahan.
Tipografi puisi adalah berbentuk bait-bait yang bermula dari tepi kiri dan berakhir ke tepi kanan baris.
2. Struktur Batin
Ada empat unsur batin puisi, yaitu tema, perasaan, nada atau sikap, dan amanat.
Tema
Sebuah puisi itu sudah tentu memiliki tema yang melingkupi keseluruhan isi puisi. Menurut Herman J. Waluyo (1987: 106) mengatakan bahwa tema merupakan pokok atau subject-matter yang dikemukakan oleh seorang penyair. Ungkapan tersebut memberikan penjelasan bahwa tema merupakan sebuah atmosfer dari sebuah puisi. Maka dari itu, untuk menafsirkan tema dalam sebuah puisi harus benar-benar ditafsirkan secara keseluruhan.
Perasaan
Perasaan dari seorang penyair dalam menciptakan puisi ikut diekspresikan dan dihayati orang yang membacanya. Kenapa demikian? Sebab dalam sebuah tema yang sama dapat dituturkan penyair secara berbeda dan hasil puisi yang diciptakan juga berbeda.
Nada dan suasana
Nada dalam sebuah karya puisi disesuaikan dengan isi yang akan disampaikan, baik itu berupa nasihat, kritik, sindiran, ungkapan perasaan, atau hanya berupa sebuah cerita. Suasana adalah keadaan jiwa pembaca setelah ia membacakan puisi tersebut atau psikologis yang nantinya ditimbulkan terhadap pembaca. Nada dan suasana saling berhubungan erat karena nada puisi akan menimbulkan suasana terhadap pembacanya. Misalnya, nada duka dapat menimbulkan suasana iba ataupun menangis bagi pembaca.
Amanat (pesan)
Kita dapat menelaah amanat dalam suatu puisi apabila kita telah memahami tema, rasa, dan nada pada puisi tersebut. Amanat atau pesan merupakan kesan yang dapat ditangkap pembaca atau pendengar puisi. Amanat tersirat berada di balik kata-kata yang disusun dan berada di balik tema yang digunakan.
Cara Membuat puisi
Menulis sebuah puisi merupakan salah satu dari bentuk menulis kreatif. Maka dari itu, ada beberapa langkah yang harus dilakukan dalam menulis puisi, salah satu dari langkah tersebut adalah sebagai berikut:
Menentukan terlebih dahulu jenis puisi yang akan dibuat.
Menentukan tema dan pesan yang akan disampaikan.
Mengembangkan tema menjadi sebuah kalimat yang menarik berdasarkan hasil imajinasi.
Menuangkan ide dalam uraian kata-kata yang disesuaikan dengan kaidah puisi.
Contoh Puisi
Dalam contoh berikut ini, saya tidak menyebutkan tentang jenis puisi yang saya sebutkan di atas, namun saya sebatas menuliskan beberapa contoh puisi tanpa menyebutkan jenis ataupun genre dalam puisi. Apabila sahabat ingin mengetahui contoh puisi dalam genre tertentu, In Sya Allah, saya akan memberikan pada artikel berikutnya.
Jika berbicara tentang pengertian dan contoh puisi kehidupan, tentu banyak hal yang mesti kita ketahui. Kehidupan yang kita jalani tidak akan pernah lepas dari berbagai keinginan.
Nah, melalui beberapa puisi, kali ini saya akan suguhkan tentang beberapa puisi kehidupan, baik dari segi keinginan, rasa gembira, penderitaan, renungan, ataupun tentang nasihat alam yang secara tersirat ataupun tersurat.
PENGEMIS MIMPI
Karya: Adi Taufik, S.Pd
(Ridho An Nidzar)
Lidah di angkasa mulai menjalar
Menjadi cambuk api menggelegar
Seakan alam turut bergetar
Tutup telinga tak mau mendengar
Banjir daratan bagai telaga
Pengemis mimpi duduk mengeja
Menanti pelangi mendulang asa
Sesaat hujan telah usai
Pelangi yang diimpikan pun sampai
Namun sekejap mentari mengintai
Pudar pelangi warna bercerai
Keindahan untuknya tidaklah kekal
Mengikuti waktu tiada berbekal
Hanya memuja mimpi dan khayal
Lampung, 22 Februari 2020
JANJI SANG WAKTU
Karya: Adi Taufik, S.Pd
(Ridho An Nidzar)
Senja kala itu cemara merayu pawana
Ia ingin agar tiupan lembutnya mengiringi daun-daunnya berdansa
Pawana pun menurut
Hadirnya senja disambut
Berdendang perlahan air di atas laut
Meski tampak lelah
Tapi tariannya semakin lincah
Perlahan nabastala mengalihkan pandang
Janji waktu terbentang
Sebelum remang menghilang
Mereka terus menari riang
Sepasang burung malam mengintai
Di antara rerimbun sebuah ngarai
Saat asiknya lantunan kidung merdu
Menanti malam dendangkan sebuah lagu
Tentang kehidupan
Tentang bumi dan lautan
Tentang perasaan
Berharap kebahagiaan
Karena tarian telah usai
Malam telah sampai
Berhias bintang yang bercerai berai
Dikenanglah tarian yang telah lalu
Kini jalani waktu yang baru
Pada esok saat datangnya mentari
Berharap masa indah terulang kembali
Lampung, 03 Juni 2020
Catatan:
Nabastala = Langit
Pawana = Angin
TAMAN KESUNYIAN
Karya: Adi Taufik, S.Pd
(Ridho An Nidzar)
Beranjak malam melewati keheningan semesta
Sebelum fajar menyambut tanpa mengucap kata
Alunan melodi sang waktu tersirat di bibir gelap
Tertangkap oleh indra yang peka, tirai kalbu tersingkap
Seribu cerita terukir di sana
Berteman sejuta bintang yang berkilau indah
Kedamaian menghapus segala gundah
Pada taman kesunyian itu
Malaikat rindu jemari yang merayu
Sebuah pinta mengetuk langit dari pintu ke pintu
Hingga terpancar cahaya terang di segenap penjuru
Bahwa pagi akan ada tangkai berputik
Rawatlah hingga masanya dapat dipetik
Sebagai hadiah dari perbuatan baik
Lampung, 19 Mei 2020
SAMUDRA BERSENANDUNG
Karya: Adi Taufik, S. Pd
(Ridho An Nidzar)
Diamlah!
Jangan usik telingaku
Saat ini aku ingin mendengarkan samudra bersenandung
Karena di situ, ada ruang untuk segenap makhluk
Lihat itu, langit menjatuhkan bulan
Di atasnya samudra, ombak menganyam cahaya
Betapa indah saat malam berselimut kelam, cahaya itu melukis keindahan
Diamlah!
Biarkan aku menikmati keindahan itu
Malam ini samudra bertabur permata
Aku tak ingin melewatkan nuansa ini
Karena cahaya itu tak akan selalu hadir
Ia hanya sebatas musafir
Sudah saatnya engkau bersuara
Apa yang dapat kaupetik, dari samudra tadi
Aku ingin dirimu menuangkan tentang amanat yang disampaikan
Tunjukkan!
Bahwa dirimu tidak tuli
Tidak pula mati rasa
Agar aku tahu kebenaranmu berprasangka
Lampung, 17 Desember 2020
RAGA PALING PUISI
Karya: Adi Taufik, S.Pd
(Ridho An Nidzar)
Sunyi mengetuk sepotong raga
Risalahkan makna yang belum tereja
Dipungutnya diksi-diksi paling puisi
Untuk dirangkum menjadi mantra sakti
Sepotong raga membukakan pintu(Ridho An Nidzar)
Sunyi mengetuk sepotong raga
Risalahkan makna yang belum tereja
Dipungutnya diksi-diksi paling puisi
Untuk dirangkum menjadi mantra sakti
Agar sunyi merasuk ruang kalbu
Imaji sukma mulai berkelana
Membawa mantra sebagai pusaka
Sihir hendak mengutuk
Sepotong raga tak dapat dirasuk
Tebal muka iblis ingin meminjamkan rupa
Terhalang oleh air kejernihan yang membasuh muka
Disapu mantra lentur di bibir
Sepotong raga teramat puisi
Berhias diksi kalimat sakti
Lampung, 20 November 2020
Post a Comment for "Pengertian dan Contoh Puisi KehidupanBarang kali di sini yang Anda cari: Kumpulan Puisi Religi Kumpulan Genre Syair Kumpulan Puisi Ibu Kumpulan Puisi Romansa Kumpulan Puisi Patah Hati Kumpulan Puisi Kebangsaan Kumpulan Puisi Kiasan Kumpulan Puisi Sosial Kumpulan Puisi Motivasi Kumpulan Puisi Kehidupan Kumpulan Puisi Kepiluan Kumpulan Materi"