Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget Atas Posting

Puisi Jiwa Berkelana di Kesunyian

Puisi Jiwa Berkelana di Kesunyian
NusantaraBerpuisi  -  Puisi Jiwa Berkelana di Kesunyian

Kita tahu bahwa zikir
 zikir merupakan suatu ibadah antara hati dan lisan yang tidak pernah mengenal batasan waktu. dalam hal ini, Allah telah menyifati ulil albab, yaitu mereka-mereka yang senantiasa menyebut Rabnya, baik itu di dalam keadaan berdiri, di dalam keadaan duduk bahkan juga dalam keadaan berbaring. Oleh karena itulah dikatakan bawa  zikir bukan hanya ibadah yang bersifat lisaniah namun juga bersifat qolbiah 

Imam Nawawi menyatakan bahwa yang afdhal adalah dilakukan bersamaan antara lisan dan hati . Sekiranya pun harus dipilih salah satu di antara keduanya, maka zikir hatilah tentunya yang lebih afdhal. Akan tetapi meskipun demikian, menghadirkan maknanya ke dalam hati serta memahami maksudnya merupakan suatu hal yang harus diupayakan dalam zikir.

Melalui uraian tersebut, marilah bersama-sama kita simak puisi religi berikut ini.

BERKELANA DI KESUNYIAN

Karya: Adi Taufik, S.Pd
          (Ridho An Nidzar)

Ketika malam berselimut sepi
Jiwa tenggelam menyambut mimpi
Duduklah aku di dalam sunyi
Mencari makna yang tersembunyi

Pada buramnya sebuah warna
Samar-samar kudapatkan cahaya
Dan di situ kutemui makna
Tentang rasa
Tentang cinta
Dan tentang semuanya


Waktu terus bergulir
Bagaikan air yang terus mengalir
Seolah mengajakku untuk berpikir
Selagi kesempatan belum berakhir

Inilah hidup yang kujalani
Sebagai pengelana di dalam sunyi
Mencari makna dalam diri
Dalam menggapai Rida Ilahi

Lampung, 12 Agustus 2021

Puisi Jiwa Berkelana di Kesunyian

Post a Comment for "Puisi Jiwa Berkelana di Kesunyian"