Puisi Tentang Bulan Dan Matahari

NusantaraBerpuisi - Bulan merupakan benda yang dapat kita saksikan di langit saat malam hari, ia yang mengorbit pada suatu planet dan benda langit lainnya dan ia disebut juga sebagai satelit alami. Kenapa bulan disebut sebagai satelit alami? Sebab pergerakan bulan itu selalu mengiringi bumi tempat yang kita pijak, maka dari itu, bulan sering kali kita sebut sebagai satelit alami bumi.

Matahari merupakan sumber cahaya dan energi bagi bumi yang memiliki sifat panas. Sebagai bola gas yang memiliki bentuk berukuran besar,  sehingga matahari mampu memberi cahaya terang pada bumi. Meskipun matahari memiliki suhu yang panas, energi yang diberikan matahari sangat bermanfaat bagi semua makhluk hidup di bumi ini.

Baca puisi dengan kata kiasan Tentang Ombak dan Karang

 

Nah, dalam kesempatan kali ini, saya akan suguhkan satu puisi yang berhubungan dengan bulan dan matahari, di mana ada amanat dan pembelajaran yang tersirat di dalamnya. 

Baca puisi lainnya pada link di bawah ini

1. Kumpulan Puisi Tentang Kemerdekaan 
2. Kebersamaan Tanpa Ikrar
3. Syair Sebuah Harapan
4. Titah di Antara Titah 
5. Aksara Bermajas Peran Sang Waktu

 

TENTANG BULAN DAN MATAHARI

Karya: Adi Taufik, S.Pd

         (Ridho An Nidzar)

Tema: Rahasia Cinta Di Langit

 

Semesta raya turut bertasbih

Mengagumi ciptaan Sang Maha Pengasih

Ada rahasia yang masih terpendam

Dari adanya siang dan malam

 

Tuhan telah ciptakan siang hari
Adanya mentari di langit nan tinggi
Agar basah dapat mengering

Sungguh kuasa-Nya tiada terbanding

 

Tuhan telah ciptakan malam

Bersama bulan menatap wajah alam

Agar buah segar dan ranum

Juga bunga mekar dan harum

 

Tak perlu meramal hal apa akan terjadi
Dari cerita bulan dan matahari
Adanya gerhana juga purnama

Semua adalah kehendak-Nya

Antara langit dan bumi

Antara bulan dan matahari

Bukan untuk menjadi saksi

Tapi bukti cinta dan kuasa Ilahi

 

وَآيَةٌ لَّهُمْ اللَّيْلُ نَسْلَخُ مِنْهُ النَّهَارَ فَإِذَا هُم مُّظْلِمُونَ

وَالشَّمْسُ تَجْرِي لِمُسْتَقَرٍّ لَّهَا ذَلِكَ تَقْدِيرُ الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ

وَالْقَمَرَ قَدَّرْنَاهُ مَنَازِلَ حَتَّى عَادَ كَالْعُرْجُونِ الْقَدِيمِ

ا الشَّمْسُ يَنبَغِي لَهَا أَن تُدْرِكَ الْقَمَرَ وَلَا اللَّيْلُ سَابِقُ النَّهَارِ وَكُلٌّ فِي فَلَكٍ يَسْبَحُونَ

 

Lampung, 28 Februari 2018

Demikianlah tentang puisi yang saya beri judul "TENTANG BULAN DAN MATAHARI"

Baca puisi lainnya tersedia pada link ini

• Riak Prahara yang Bergulung
• Bakti Seorang Nakhoda Kasih
• Bedah Puisi Pesan Dari Telaga
• Puisi Tentang Ombak dan Karang
• Prosa Santra dan Bunga Bahasa