Kumpulan Puisi Patah Hati
Untuk sahabat pembaca semuanya, berikut isi puisi patah hati yang dimaksudkan. Mudah-mudahan dapat menjadi teman penghibur bagi yang sedih dan menghapus air mata.
NEGERI CINTA YANG HILANG
Karya: Adi Taufik, S.Pd
(Ridho An Nidzar)
Sejuknya bola-bola kecil yang begitu bening, kala pagi membasuh dedaunan
Senyum semesta tampak anggun disentuh kejernihan
Tapi sentuhan itu, tidak mampu membasahi kegersangan hati ini
Seakan duka yang kualami, menjadi tali simpul mati
Jernihnya kolam impian, kini menjadi telaga lumpur
Cerita indah yang pernah tercipta pun melebur
Tinggallah jejak-jejak tanpa arah
Batang payung cinta peneduh hati telah patah
Kubiarkan mentari pagi menatapku dari celah ranting
Mungkin hadirnya untuk menjadi saksi duka hati sekeping
Sinarnya menawarkan tudung ayu
Agar tergugah hasrat jiwa yang terbelenggu
Aku tahu, deru roda kehidupan akan tetap berputar
Tapi belum mampu menggerakkan jiwa lemah terkapar
Negeri cinta yang dulu aku singgahi telah hilang
Musnah diamuk badai yang menerjang
Selamat datang aduhai rasa kecewa
Aku sambut hadirmu sebagai ujian ketulusan rasa cinta
Biarlah bunga yang kupuja tumbuh di taman lain
Memberikan harumnya untuk kumbang yang dia ingin
Lampung, 06 Januari 2021
2. Puisi Senandung Wanita Malang Penuh Kepiluan yang Menyentuh Hati
SENANDUNG WANITA MALANG
Karya: Adi Taufik, S.Pd
(Ridho An Nidzar)
Termenung wanita itu seorang diri
Di sudut malam berselimut sepi
Bisik-bisik sang bayu bak irama lagu
Merdu ....
Mendayu ....
Menciptakan sebuah nyanyian bernada sendu
Malam kelabu itu ia genggam
Bersama gejolak asa yang terpendam
Mengadu ia pada rembulan
Tentang cintanya yang putus di tengah jalan
Sementara bintang-bintang di langi yang bertebaran
Turut menjadi saksi
Cintanya sungguh sejati
Tak terasa malam semakin beranjak
Namun wanita itu tak berpindah jarak
Tetaplah dia di situ
Menunggu ....
Menunggu ....
Serta menunggu
Menunggu akan sebuah janji
Yang tak akan pernah menjadi pasti
Sampailah malam meninggalkannya
Sang fajar menggantikan kisah malamnya
Wanita itu berdiri
Lalu beranjak pergi
Menuju sebuah telaga
Sembari membentangkan tangannya
Mukanya menengadah ke angkasa
Lalu ia berteriak dengan suara
"Wahai alam semesta
"Kini aku baru percaya
"Hanya Tuhan yang Maha Mengerti
"Maha Cinta dan Menyayangi
"Tunjukkan padaku Tuhan
"Agar aku tak lagi salah jalan
Lampung Utara, 06 Maret 2021
TINTA DARAH BERTULISKAN DI ATAS LUKA
Karya: Adi Taufik, S.Pd
(Ridho An Nidzar)
Warna pelangi jiwa telah pudar
Saat suara menyakitkan terdengar
Ucapan pedih menikam jiwa
Menembus rasa menoreh luka
Saat suara menyakitkan terdengar
Ucapan pedih menikam jiwa
Menembus rasa menoreh luka
Itulah sepenggal kisah
Goresan pun tak mampu mencurah
Di kala tinta puisi tertumpah
Bak sayatan luka bersimbah darah
Goresan pun tak mampu mencurah
Di kala tinta puisi tertumpah
Bak sayatan luka bersimbah darah
Pedih ....
Perih ....
Menikam ....
Menghunjam ....
Kini bersama air mata
Aku coba merawat luka
Luka akan janji
Yang kini teringkari
Aku coba merawat luka
Luka akan janji
Yang kini teringkari
Biarlah esok bersama waktu
Kusambut hari yang baru
Karena aku tahu
Perubahan pasti berlaku
Lampung, 24 Februari 2018
4. Puisi Kekecewaan Karena Cinta yang Membuat Patah Hati Berjudul Balasan Sebuah Kesetiaan
BALASAN SEBUAH KESETIAAN
Karya: Adi Taufik, S.Pd
(Ridho An Nidzar)
Sentuhan nada-nada cinta
Mengalunkan irama nyanyian jiwa
Merdu
Mendayu
Indah bagi sepasang insan
Yang dilanda indahnya kebersamaan
Tapi luka dihatiku
Mengenang kisah lalu
Tak riang tersentuh irama
Yang ada hanya luka
Membuatku terkulai tak berdaya
Tak berdaya atas sakitnya pengkhianatan
Balasan dari sebuah kesetiaan
Yang semestinya tak kau lakukan
Sungguh memilukan
Biarlah hanya Tuhan yang tahu
Akan rasa yang membelenggu
Semoga suatu saat akan tiba
Nestapa ini menjadi bahagia
Karena hanya satu yang aku yakini
Bahwa Tuhan selalu menyayangi
5. Puisi Kepiluan Riak Prahara yang Bergulung Sebagai Ungkapan Liku-Liku Perjalanan Cinta yang Akhirnya Kandas
RIAK PRAHARA YANG BERGULUNG
Karya: Adi Taufik, S.Pd
(Ridho An Nidzar)
Birunya lautan yang bergelombang
Kutatap ia kala senja mulai meremang
Menyisir butir-butir pasir tersingkir
Hanyut terbawa derasnya arus air
Dan pada irama derasnya sang ombak
Menyentak karang yang berdiri tegak
Di antara camar yang tengah melayang
Buih-buih menepis terseret gelombang
Aku berusaha membuka tabir tanya
Pada kegelisahan hati yang gulana
Yang menari pada perigi perasaan
Diiringi dengan merdunya nyanyian
Dari bahasa kalbu yang tak berbingkai
Menantikan asa yang tak kunjung sampai
Jika telaga hati mampu menampung
Akan rasa yang kini bernaung
Pastilah segenap makna cinta
Akan mampu menjabarkan kata
Oh, mungkinkah
Kelopak asmara dapat merekah
Kala ia diterpa rindu
Mengundang hasrat untuk bertemu
Kala binar mata tidak sendiri
Karena telah ada yang menemani
Tapi kini semua telah lepas
Pindah ke tangan yang tega merampas
Riak prahara bergulung memecah
Membuatku menggigil diguyur sampai basah
Oleh berjuta persoalan
Yang membuatku tunduk pada ketidakberdayaan
Irama waktu terus berdenting
Namun nestapa enggan berpaling
Padahal atas nama cinta
Selalu mengajarkan kejujuran bersikap rela
Ingin rasanya aku menjerit
Saat gejolak rindu menikam langit
Namun seakan bulan tidak percaya
Menyaksikan aku yang tak berdaya
Bintang pun berpaling ke arah lain
Bercengkerama dengan yang diingin
Lampung, 09 Juli 2021
Nah itulah 5 contoh puisi patah hati yang bisa membuat air mata menetes karena putus cinta. Tapi jangan sampai berlarut-larut ke dalam kesedihan ya? Yakinlah, di balik kesedihan, pasti masih ada bahagia yang tersisa.
RIAK PRAHARA YANG BERGULUNG
Karya: Adi Taufik, S.Pd
(Ridho An Nidzar)
Birunya lautan yang bergelombang
Kutatap ia kala senja mulai meremang
Menyisir butir-butir pasir tersingkir
Hanyut terbawa derasnya arus air
Dan pada irama derasnya sang ombak
Menyentak karang yang berdiri tegak
Di antara camar yang tengah melayang
Buih-buih menepis terseret gelombang
Aku berusaha membuka tabir tanya
Pada kegelisahan hati yang gulana
Yang menari pada perigi perasaan
Diiringi dengan merdunya nyanyian
Dari bahasa kalbu yang tak berbingkai
Menantikan asa yang tak kunjung sampai
Jika telaga hati mampu menampung
Akan rasa yang kini bernaung
Pastilah segenap makna cinta
Akan mampu menjabarkan kata
Oh, mungkinkah
Kelopak asmara dapat merekah
Kala ia diterpa rindu
Mengundang hasrat untuk bertemu
Kala binar mata tidak sendiri
Karena telah ada yang menemani
Tapi kini semua telah lepas
Pindah ke tangan yang tega merampas
Riak prahara bergulung memecah
Membuatku menggigil diguyur sampai basah
Oleh berjuta persoalan
Yang membuatku tunduk pada ketidakberdayaan
Irama waktu terus berdenting
Namun nestapa enggan berpaling
Padahal atas nama cinta
Selalu mengajarkan kejujuran bersikap rela
Ingin rasanya aku menjerit
Saat gejolak rindu menikam langit
Namun seakan bulan tidak percaya
Menyaksikan aku yang tak berdaya
Bintang pun berpaling ke arah lain
Bercengkerama dengan yang diingin
Lampung, 09 Juli 2021
Nah itulah 5 contoh puisi patah hati yang bisa membuat air mata menetes karena putus cinta. Tapi jangan sampai berlarut-larut ke dalam kesedihan ya? Yakinlah, di balik kesedihan, pasti masih ada bahagia yang tersisa.
Post a Comment for "Kumpulan Puisi Patah Hati"