Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget Atas Posting

Pengeja Meminta - Sunyi dan Sepi Senantiasa Mengajarkan Agar Kita Tidak Memiliki Sifat Sombong

NusantaraBerpuisi - Pengeja Meminta -  Sunyi dan Sepi Senantiasa Mengajarkan Agar Kita Tidak Memiliki Sifat Sombong  Tentang Puisi Pengeja Meminta Berhubungan dengan Sunyi dan Sepi  Jika membaca pesan tersirat saat sunyi dan sepi, sebagai hamba yang beriman, tentu kita akan memahami lewat cara mengeja sunyi dan sepi, bahwa manusia adalah makhluk lemah yang tiada daya. Di saat kita mampu mengeja sunyi dan sepi, tentu saja di hadapan seluruh kehidupan ada kalanya sebutir debu itu bisa menjadi lebih besar manfaat dan nilainya daripada makhluk-makhluk lain, termasuk manusia itu sendiri.   Akan tetapi, tanpa kita mampu untuk mengeja sunyi dan sepi, maka kerap kali kita sebagai manusia lupa dengan kelemahan yang melekat pada diri kita masing-masing. Bahkan tak jarang kita sebagai manusia tak mau mengeja akan sunyi dan sepi, sehingga kita dengan mudahnya tergoda untuk menjadi pribadi yang berguna.  Pengeja sunyi dan sepi senantiasa mengajarkan agar kita tidak memiliki sifat sombong, merasa memiliki kuasa dan hebat dalam segala yang ada. berbagai bentuk godaan-godaan yang membujuk hati kita terus kita perturutkan, hingga akhirnya membuat hati, pikiran, dan jiwa kita menjadi kotor, beda dengan debu yang disucikan. Tanpa meminta dan tanpa mengeja sunyi dan sepi, akhirnya kita dibuatnya menjadi manusia yang jauh dari yang dikehendaki Allah sebagaimana yang diajarkan di dalam tuntunan agama.  PENGEJA MEMINTA, adalah pilihan judul puisi kali ini dengan maksud agar kita mampu serta merta mengeja sunyi dan sepi.

NusantaraBerpuisi - Pengeja Meminta -  Sunyi dan Sepi Senantiasa Mengajarkan Agar Kita Tidak Memiliki Sifat Sombong

Tentang Puisi Pengeja Meminta Berhubungan dengan Sunyi dan Sepi

Jika membaca pesan tersirat saat sunyi dan sepi, sebagai hamba yang beriman, tentu kita akan memahami lewat cara mengeja sunyi dan sepi, bahwa manusia adalah makhluk lemah yang tiada daya. Di saat kita mampu mengeja sunyi dan sepi, tentu saja di hadapan seluruh kehidupan ada kalanya sebutir debu itu bisa menjadi lebih besar manfaat dan nilainya daripada makhluk-makhluk lain, termasuk manusia itu sendiri. 

Akan tetapi, tanpa kita mampu untuk mengeja sunyi dan sepi, maka kerap kali kita sebagai manusia lupa dengan kelemahan yang melekat pada diri kita masing-masing. Bahkan tak jarang kita sebagai manusia tak mau mengeja akan sunyi dan sepi, sehingga kita dengan mudahnya tergoda untuk menjadi pribadi yang berguna.

Pengeja sunyi dan sepi senantiasa mengajarkan agar kita tidak memiliki sifat sombong, merasa memiliki kuasa dan hebat dalam segala yang ada. berbagai bentuk godaan-godaan yang membujuk hati kita terus kita perturutkan, hingga akhirnya membuat hati, pikiran, dan jiwa kita menjadi kotor, beda dengan debu yang disucikan. Tanpa meminta dan tanpa mengeja sunyi dan sepi, akhirnya kita dibuatnya menjadi manusia yang jauh dari yang dikehendaki Allah sebagaimana yang diajarkan di dalam tuntunan agama.

PENGEJA MEMINTA, adalah pilihan judul puisi kali ini dengan maksud agar kita mampu serta merta mengeja sunyi dan sepi.

PENGEJA MEMINTA

Karya: Adi Taufik, S.Pd 
            (Ridho An Nidzar)

Kudendangkan rindunya malam pada cahaya bulan
Kan kulangitkan pinta pada bintang-bintang yang mewarnai indahnya sepi
Dan selayaknya aku pun meminta pada kabut, agar tak menghalangi pandangan
Sehingga aku dapat mengeja, tentang makna yang tersirat pada pelabuhan sunyi
Agar tak menjadi riak prahara yang mewarnai
Lalu aku kembali untuk menyapa diri
Membilas kalbu bersama linangan bening yang terus mengalir
Kuusap keringat lelah yang masih terasa membanjir
 
Namun jika rintik-rintik di luar itu akan berubah menjadi hujan deras
Aku sangat berharap esok hari mentari menampakkan sinar hangatnya untuk jiwa

Tuhan ...
Pengeja ini meminta
Pancarkan cahaya penerang
Agar diri tak gelap pandang
Tegar hadapi gelombang
Demi menikmati ciptaan-Mu yang luas terbentang

Lampung, 10 Juni 2021

PENGEJA MEMINTA, adalah pilihan judul puisi kali ini dengan maksud agar kita mampu serta merta mengeja sunyi dan sepi.  PENGEJA MEMINTA  Karya: Adi Taufik, S.Pd              (Ridho An Nidzar)  Kudendangkan rindunya malam pada cahaya bulan Kan kulangitkan pinta pada bintang-bintang yang mewarnai indahnya sepi Dan selayaknya aku pun meminta pada kabut, agar tak menghalangi pandangan Sehingga aku dapat mengeja, tentang makna yang tersirat pada pelabuhan sunyi Agar tak menjadi riak prahara yang mewarnai Lalu aku kembali untuk menyapa diri Membilas kalbu bersama linangan bening yang terus mengalir Kuusap keringat lelah yang masih terasa membanjir   Namun jika rintik-rintik di luar itu akan berubah menjadi hujan deras Aku sangat berharap esok hari mentari menampakkan sinar hangatnya untuk jiwa  Tuhan ... Pengeja ini meminta Pancarkan cahaya penerang Agar diri tak gelap pandang Tegar hadapi gelombang Demi menikmati ciptaan-Mu yang luas terbentang  Lampung, 10 Juni 2021
pengeja meminta

Catatan Penulis

Pada puisi di atas merupakan sebuah renungan bagi kita semua, berkisah tentang sepi, di mana disebutkan oleh beberapa para ahli, bahwa sunyi merupakan waktu yang sangat erat untuk kita membaca pesan yang tersirat dalam kehidupan ini.

Baca Juga Puisi Cinta: Layang-Layang Cinta

Kesimpulan Penulis

Sehubungan dengan sunyi dan sepi, maka dalam puisi di atas disampaikan, bahwa hanya jiwa yang mau membuka hati, dan berserah dirilah yang akhirnya mampu memahami hal-hal yang begitu berharga, hingga pada akhirnya ia selalu berdoa agar selalu mendapat petunjuk jalan kebenaran Pengeja Meminta.

Sunyi  dan sepi merupakan waktu yang tepat untuk membaca pesan tersirat. Bahkan bahasa sunyi dan sepi pun saat dieja memiliki keindahan sendiri bagi dunia puisi.

Baca juga contoh puisi religi:
  1. Pengertian dan Contoh Puisi Religi, Sastrawan Perlu Tahu 
  2. Puisi  Religi  dan Renungan Berjudul Kerapuhan Jiwa yang Sangat Mengharukan Meskipun Diiringi Sebuah Kepiluan
  3. Hakikat Seorang Pemimpin Ibarat Nakhoda Bagi sebuah Kapal di Lautan 
  4. Puisi untuk Para Wanita yang Bercadar Beserta Penjelasan Tentang Alasan Memakai Cadar 
  5. Menghayati Amanat yang Terkandung Pada Sebuah Puisi Berjudul Permohonan Sang Waktu 
  6. Puisi Secercah Cahaya Mengajarkan Agar Kita Selalu Bersikap Tegar di Dalam Menghadapi Keterpurukan Hidup
  7. Puisi Islami Kemenangan dalam Kesabaran Merupakan sebuah Inspirasi
  8. Update Cara Memaknai dan Menafsifkan Makna Sebuah Puisi Gelap
  9. Puisi Pagi yang Cerah Penuh Pesona Alam dan Sangat Memberi Motivasi
  10. Puisi Religi Kiasan Angin Berbisik yang Sering Dinamakan Badai Perusak Bumi

Post a Comment for "Pengeja Meminta - Sunyi dan Sepi Senantiasa Mengajarkan Agar Kita Tidak Memiliki Sifat Sombong"