Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget Atas Posting

Tangisan Embun


Sekilas Tentang Pengertian Embun

NusantaraBerpuisi
-
 Keluarnya embun, biasa terjadi pada waktu setelah hujan atau saat pagi hari sebelum terbitnya matahari yang panas. Namun sebelum menuju judul puisi Tangisan Embun, mari sejenak kita mengenali terlebih dahulu tentang embun. Embun merupakan uap air yang mengalami proses pengembunan, yaitu sebuah proses perubahan dari gas menjadi cairan. Embun biasanya pada saat pagi hari pada sela-sela kaca jendela atau juga pada balik daun.

Di dalam agama Islam, embun digolongkan sebagai air yang suci pun menyucikan, artinya, air embun itu sah digunakan untuk berwudu bersama salju, air danau, maupun air sungai.

Nah ... berbincang tentang embun dan matahari, tentu saja tidak ada salahnya kalau kita simak puisi  berikut ini.


TANGISAN EMBUN

Karya: Adi Taufik, S.Pd
           (Ridho An Nidzar)

Fajar dan waktu subuh telah berjabat
Menggugah jiwa umat

Kubuka mata menyambut pagi
Bersama hadirnya sang mentari
Kutemukan ia pada selembar daun

Menetes ke bumi sadarkan lamun

Sembari terpana menyaksikan sisa-sisa
Hati menuai tanya
Sampai kapankah ia akan kuat?
Memegang daun itu dengan erat
Apakah ia mampu bertahan?
Sedangkan embusan bayu selalu menggoyahkan

Oh ....
Sungguh! Aku tiada kuasa
Menyaksikan tiupan bayu melepas genggamannya
Hingga ia jatuh ke bumi tandus
Habis terisap tanah rakus
Lalu terpancar sinar sang surya
Hingga ia lenyap tiada sisa
Dan aku dibuatnya merasa iba

Menyaksikan tangisan embun pada daunnya

Lampung, 10 Juni 2021


3 comments for "Tangisan Embun"