Kumpulan Puisi Perjuangan Kemerdekaan Nasional
Dalam kumpulan puisi perjuangan kemerdekaan nasional ini saya mengajak sahabat semua untuk senantiasa bersyukur. Memang sudah selayaknya kita sebagai bangsa Indonesia, tentu saja hal yang sepantasnya untuk kembali menengok peristiwa yang begitu bersejarah di negeri yang kita cintai ini, negeri Indonesia. Di mana pada saat itu betapa sedih dan menderitanya hidup dalam ketakutan di zaman penjajahan.
Jangan lupa baca di sini Kumpulan Puisi Menyambut Tahun Baru 2022
Baca juga puisi yang menggambarkan rasa cinta tanah air berjudul Puisi Cinta Tanah Air Berjudul Serpihan Surga
Di sini Baca puisi dengan kata kiasan Tentang Ombak dan Karang
Puisi renungan jiwa Berkelana Di Kesunyian
Di sini Baca puisi dengan kata kiasan Tentang Ombak dan Karang
Puisi renungan jiwa Berkelana Di Kesunyian
Dan lewat artikel terkait kumpulan puisi perjuangan kemerdekaan nasional ini saya memberikan sedikit ulasan selain dari beberapa puisi tentang perjuangan ataupun kemerdekaan. Seiring berkembangnya zaman, sajian-sajian yang bernilai tentang sejarah, tidak hanya ditulis pada buku-buku pelajaran saja, namun puisi pun ikut berperan serta mengambil bagian yang begitu berarti untuk menyajikan sebuah bacaan tentang nilai-nilai sejarah perjuangan bangsa Indonesia pada waktu itu.
Baca Terbaru 2022
Kumpulan Puisi Hari Pahlawan 10 November 2022
Baca Terbaru 2022
Kumpulan Puisi Hari Pahlawan 10 November 2022
Berikut saya sajikan beberapa puisi sekaligus yang pernah saya tulis. Semoga bisa menjadi bacaan dan inspirasi bagi kita semua.
Beberapa Contoh Puisi Perjuangan Bangsa Indonesia Dalam Rangka Merebut Kemerdekaan Nasional.
Karya "Adi Taufik, S.Pd" Lampung
SAKSI TIGA IKRAR
Tema: Peran Pemuda dalam Mengisi Kemerdekaan
Karya: Adi Taufik, S.Pd
Sabang hingga Merauke bukanlah lain
Mengikat erat lahir dan batin
Lalu, apa peranmu wahai pemuda?
Di balik kemerdekaan yang telah nyata
Mari, lanjutkan segala yang berguna!
Sepotong bambu hanya diam
Saat ujungnya dibuat runcing dan tajam
Bahkan tanpa bertanya, setelah diluncurkan, menancap di dada Belanda
Ada pengajaran dipetik tentang keberanian
Menjadi pembela bangsa adalah tugas mulia
Tanpa menagih suatu imbalan
Atas segala jasa
Semangat juang mampu menyepuh jiwa pahlawan
Melawan meriam ampuh yang mematikan
Dengan sepotong bambu berlapis keberanian yang tangguh
Tugas mulia telah diridai Tuhan
Pengorbanan akhirnya mencapai tujuan
Sehingga dunia mengizinkan
Dua warna untuk dikibarkan
Lampung, 16 November 2020
Tema: Sang Pembela Negeri
Darah pembela terus mendebur
Semangat juang turut mengguntur
Maju, serbu, titahmu pantang mundur
Sungguh tiada sebanding
Meriam dahsyat bertemu bambu runcing
Namun berjuang itu yang terpenting
Demi nusantara di saat genting
Berjuang sampai titik akhir
Meskipun tumpahan darah harus mengalir
Namun cinta telah terukir
"Sumpah Pemuda" serata negeri
Menyatukan warga ibu pertiwi
Hingga nusantara menyadari
Bahwa kita saling memiliki
Ribuan peluru menembus jantung
Namun semangat tak pernah terpasung
Hanya pada Tuhan pahlawan berlindung
Terima kasih wahai kesuma bangsa
Negerimu mengenang dalam doa
Semoga jiwa yang gugur sebagai syuhada
Kini berpulang sampai ke surga
Jerit dan tangis kian menggema
Terdengar ke seluruh penjuru dunia
Sungguh hati tidak kuasa
Dengan niat serta bismillah
Pahlawan berjuang tanpa lelah
Meski anyir darah harus tertumpah
Rela berkorban tanpa keluh kesah
Kini negeriku telah merdeka
Tangis dan pilu berubah tawa
Jerit dan takut berubah canda
Terima kasih wahai pejuang
Berkat jasamu Indonesia menang
Engkau akan selalu kukenang
Dalam kalimat doa yang kutuang
Lampung Utara, 19 Juli 2018
Ada makna yang mesti dikaji
Tentang kemerdekaan yang kita miliki
Bukan hanya bebas tanpa kendali
Berjuta kata boleh terlontar
Berjuta hati boleh merasa benar
Tapi kebenaran bukan sekadar ikrar
Yang terdengar merdu di telinga penggemar
Mari, hakikat kita pahami
Merdeka itu bisa mandiri
Merdeka itu berani menghadapi
Itulah hakikat merdeka yang nyata
Yang diwariskan pejuang bangsa
Berani bertanggung jawab demi cita-cita
Untuk perubahan mewujudkan fakta
Lampung Utara, 17 Agustus 2019
Tema: Merdeka
Karya: Adi Taufik, S.Pd
Bendera bangsaku, angin segar masih setia membelaimu
Maka, teruslah berkibar
Berikan tarian indah pada semesta
Meski tidak selalu diiringi alunan lagu Indonesia Raya
Biarkan alam menjadi saksi bisu
Atas tarian yang begitu bermutu
Lambangkan kesucian
Tetesan darah tidak akan sia-sia
Demi menjunjung tinggi harkat dan martabat bangsa
Negara sejati telah lahir
Indonesiaku
Kini pada pundak pemudi dan pemuda
Masa depan bangsa akan tetap bersahaja
Di mata dunia
Terima kasih, Tuhan!
Atas karunia yang Engkau berikan
Tujuh puluh lima tahun
Indonesia menjadi bangsa merdeka
Mandiri dalam segala suasana
Tema: Peran Pemuda dalam Mengisi Kemerdekaan
Karya: Adi Taufik, S.Pd
(Ridho An Nidzar)
Persatuan dan kesatuan telah terjalinLangit dan bumi saksi abadi
Tiga ikrar pemuda negeri
Bersatu dalam tujuan suci
Demi meraih rida Ilahi
Tiga ikrar pemuda negeri
Bersatu dalam tujuan suci
Demi meraih rida Ilahi
Sabang hingga Merauke bukanlah lain
Mengikat erat lahir dan batin
Menggapai tujuan yang kita ingin
Mata menatap secara sadar
Kini bendera telah berkibar
Kenyataan 'tak lagi diingkar
Bahwa, kemerdekaan itu benar
Kini bendera telah berkibar
Kenyataan 'tak lagi diingkar
Bahwa, kemerdekaan itu benar
Di balik kemerdekaan yang telah nyata
Mari, lanjutkan segala yang berguna!
Jangan buat pengorbanan kusuma sia-sia
Kenanglah pahlawan dalam sejarah
Seiring doa pada Sang Maha Pemurah
Pahlawan kita yang kini mengarwah
Semoga sampai surga yang indah
Seiring doa pada Sang Maha Pemurah
Pahlawan kita yang kini mengarwah
Semoga sampai surga yang indah
AMANAT SEPOTONG BAMBU
Tema: Pahlawan
Karya: Adi Taufik, S,Pd
(Ridho An Nidzar)
Bumi Indonesia pernah memerah
Burung-burung besi para penjajah muntah
Negeri ini digenangi darah
Terkenang dalam pangkuan sejarah
Bumi Indonesia pernah memerah
Burung-burung besi para penjajah muntah
Negeri ini digenangi darah
Terkenang dalam pangkuan sejarah
Saat ujungnya dibuat runcing dan tajam
Bahkan tanpa bertanya, setelah diluncurkan, menancap di dada Belanda
Andai bisa bicara, pasti ia bersyukur, karena telah berjasa
Ada pengajaran dipetik tentang keberanian
Menjadi pembela bangsa adalah tugas mulia
Tanpa menagih suatu imbalan
Atas segala jasa
Melawan meriam ampuh yang mematikan
Dengan sepotong bambu berlapis keberanian yang tangguh
Kekuatan meriam akhirnya melepuh
Tugas mulia telah diridai Tuhan
Pengorbanan akhirnya mencapai tujuan
Sehingga dunia mengizinkan
Dua warna untuk dikibarkan
Lampung, 16 November 2020
DARAH PEJUANG
Tema: Sang Pembela Negeri
Karya: Adi Taufik, S.Pd
(Ridho An Nidzar)
Takbir menggema penuh semangat jiwa
Kala peradaban negeri jadi sengketa
Bersama semangat yang membara
Berkobar demi membela negara
(Ridho An Nidzar)
Takbir menggema penuh semangat jiwa
Kala peradaban negeri jadi sengketa
Bersama semangat yang membara
Berkobar demi membela negara
Semangat juang turut mengguntur
Maju, serbu, titahmu pantang mundur
Meskipun raga hancur melebur
Sungguh tiada sebanding
Meriam dahsyat bertemu bambu runcing
Namun berjuang itu yang terpenting
Demi nusantara di saat genting
Meskipun tumpahan darah harus mengalir
Namun cinta telah terukir
Bersama seruan suara takbir
"Sumpah Pemuda" serata negeri
Menyatukan warga ibu pertiwi
Hingga nusantara menyadari
Bahwa kita saling memiliki
Namun semangat tak pernah terpasung
Hanya pada Tuhan pahlawan berlindung
Bersama kalimat doa yang sangat agung
Terima kasih wahai kesuma bangsa
Negerimu mengenang dalam doa
Semoga jiwa yang gugur sebagai syuhada
Kini berpulang sampai ke surga
Lampung, 17 Agustus 2019
Tema: Mengenang Sejarah Perjuangan
Karya: Adi Taufik, S.Pd
(Ridho An Nidzar)
Dulu negeriku tidak begini
Asap penuh debu menyelimuti
Senjata hebat mengeluarkan api
Suara gemuruh turut mewarnai
(Ridho An Nidzar)
Dulu negeriku tidak begini
Asap penuh debu menyelimuti
Senjata hebat mengeluarkan api
Suara gemuruh turut mewarnai
Terdengar ke seluruh penjuru dunia
Sungguh hati tidak kuasa
Jika harus menjadi saksi mata
Dengan niat serta bismillah
Pahlawan berjuang tanpa lelah
Meski anyir darah harus tertumpah
Rela berkorban tanpa keluh kesah
Tangis dan pilu berubah tawa
Jerit dan takut berubah canda
Damai Indonesiaku jaya merdeka
Terima kasih wahai pejuang
Berkat jasamu Indonesia menang
Engkau akan selalu kukenang
Dalam kalimat doa yang kutuang
Lampung Utara, 19 Juli 2018
MERDEKA DAN TANGUNG JAWAB
Tema: Arti Merdeka Yang Sesungguhnya
Tema: Arti Merdeka Yang Sesungguhnya
Karya: Adi Taufik, S.Pd
(Ridho An Nidzar)
Angkasa raya yang luas terbentang
Menjadi saksi sejarah panjang
Dari masa bergejolak perang
Sampai akhirnya kemerdekaan datang
Angkasa raya yang luas terbentang
Menjadi saksi sejarah panjang
Dari masa bergejolak perang
Sampai akhirnya kemerdekaan datang
Tentang kemerdekaan yang kita miliki
Bukan hanya bebas tanpa kendali
Melainkan makna merdeka yang sejati
Berjuta kata boleh terlontar
Berjuta hati boleh merasa benar
Tapi kebenaran bukan sekadar ikrar
Yang terdengar merdu di telinga penggemar
Merdeka itu bisa mandiri
Merdeka itu berani menghadapi
Merdeka itu berani mengejar mimpi
Itulah hakikat merdeka yang nyata
Yang diwariskan pejuang bangsa
Berani bertanggung jawab demi cita-cita
Untuk perubahan mewujudkan fakta
Lampung Utara, 17 Agustus 2019
Buka di sini puisi pilihan lain:
BANGSA YANG MANDIRI
Tema: Merdeka
Karya: Adi Taufik, S.Pd
(Ridho An Nidzar)
Bendera bangsaku, angin segar masih setia membelaimu
Maka, teruslah berkibar
Berikan tarian indah pada semesta
Meski tidak selalu diiringi alunan lagu Indonesia Raya
Atas tarian yang begitu bermutu
Lambangkan kesucian
Tebarkan keberanian
Tetesan darah tidak akan sia-sia
Demi menjunjung tinggi harkat dan martabat bangsa
Negara sejati telah lahir
Indonesiaku
Masa depan bangsa akan tetap bersahaja
Di mata dunia
Nusantara layak dibanggakan
Terima kasih, Tuhan!
Atas karunia yang Engkau berikan
Tujuh puluh lima tahun
Indonesia menjadi bangsa merdeka
Mandiri dalam segala suasana
Demikianlah "Kumpulan Puisi Perjuangan Kemerdekaan Nasional" yang saya suguhkan.
Semoga kita semua senantiasa mengerti dan memahami, betapa pentingnya rasa cinta tanah air itu.
Post a Comment for "Kumpulan Puisi Perjuangan Kemerdekaan Nasional"