Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget Atas Posting

Puisi Si Kecil dalam Ayunan Penuh Syukur Atas kelahiran Si Buah Hati

Puisi Si Kecil dalam Ayunan
Nidzar Alvin Zaidan

NusantaraBerpuisi - Puisi Si Kecil dalam Ayunan Penuh Syukur Atas kelahiran Si Buah Hati

Pada judul puisi kali ini "Si Kecil Dalam Ayunan" merupakan suatu kebahagiaan tersendiri bagi orang tua apabila telah memiliki buah hati. Karena setiap membina dan membangun rumah tangga, tentunya tak lain adalah mendapatkan anugerah dari Sang Maha Pemberi berupa momongan.

Dalam artikel yang saya unggah kali ini, saya akan berbagi cerita pada 10 Februari 2019 lalu, di mana pada waktu itu merupakan peristiwa yang tidak akan pernah bisa untuk dilupakan. Di saat itu rasanya air mata sudah tidak mampu lagi untuk menetes lagi, karena betapa peristiwa itu bagi saya yang mengalami hampir tidak tahu apa yang harus aku lakukan selain hanya berdoa, berharap akan keselamatan istri dan anakku.

Baca puisi dengan kata kiasan Tentang Ombak dan Karang

Malam hari tanggal 09 Februari 2019, sebenarnya istri saya sudah merasakan adanya sensasi di perutnya, namun, dia belum menceritakan tentang apa yang dirasakannya, karena dirasa hanya sesuatu yang dianggap biasa.


Pada sekitar pukul 03 tanggal 10 Februari 2021, dia membangunkan aku, kemudian bercerita tentang apa yang sebenarnya terjadi. Selanjutnya, saya membawanya ke Bidan.

Sampai waktu siang bahkan hingga menjelang sore, ibu Bidan akhirnya memutuskan, agar istri saya dibawa ke Rumah Sakit. Berangkatlah dari rumah bu Bidan sekitar pukul 15.00 menuju Rumah Sakit yang cukup jauh dari tempat tinggalku, disertai dengan hujan yang begitu deras, sehingga perjalanan pun melewati genangan-genangan air hujan yang membanjiri pada tiap jalan yang kami lalui.

Sekitar pukul 17.00 sampailah kami ke Rumah Sakit tujuan (RS. Handayani Kota Bumi). Saat itu aku melihat kondisi istriku yang sudah tidak sanggup lagi untuk aku katakan. Dokter akhirnya memutuskan, agar dilakukan operasi. Aku menurut saja apa kata dokter, sembari menghibur istri saya agar kuat.

Dalam menandatangani surat untuk izin dilakukannya operasi, saya tidak sanggup menceritakan, apa kata dokter saat itu. Yang jelas, sangat tidak mampu aku menuliskannya.

Sebenarnya kedatangan kami di Rumah Sakit, jika diurutkan nomor, tentu harus menunggu urutan, tapi karena dokter sendiri sudah melihat kondisi istri saya saat itu, maka dokter pun mendahulukan istri saya daripada pasien yang lain.

Pukul 19.00 kata perawat dokternya datang, tapi hingga pukul 19.30 belum juga datang. Akhirnya pada kurang lebih pukul 20.00, dokter pun datang dan dimulailah tugasnya yaitu melakukan operasi untuk pasien yang pertama yaitu istri saya.

Tidak lama, terdengarlah suara tangis bayi, yaitu anak kami. Saya menunggu kabar berikutnya. Pintu dibuka, suster memanggil saya dan memberitahu saya bahwa yang ada dalam kereta dorong itu adalah anak saya yang berjenis kelamin laki-laki. "Alhamdulillah" ucap saya.

Tapi saat itu juga, aku pun tanyakan tentang kabar istriku. Suster menjawab "Masih di dalam ditangani dokter". Saat itu suster mengajak saya untuk membawa anak saya di ruang khusus.

Setalah dari ruang itu, aku kembali lagi ke tempat semula. Di situ aku lihat seorang suster yang lain sedang membawa kereta dorong yang di atasnya adalah pasien wanita yang habis operasi, aku mendekat. Ternyata dia adalah pasien kedua. aku kembali bertanya pada suster tentang keadaan istri saya, jawabnya masih sama, "Masih di dalam ditangani dokter". Yaa Allah, saat itu aku gak tahu lagi harus bagaimana, selain berdoa agar istri saya baik-baik saja.

Waktu agak lama, kulihat kembali suster yang lain membawa pasien wanita yang habis dioperasi, yang ternyata itu adalah pasien nomor 3. Keadaan istriku pun aku tanyakan lagi, jawab suster masih tetap sama, "Masih di dalam ditangani dokter".

Bu bidan yang merawat istri saya dari rumah menyuruh saya makan, karena melihat kondisi saya yg berpakaian basah, bahkan dari siang belum makan, dia menyuruh saya makan. Tapi entahlah, yang ada dalam pikiranku saat itu adalah bagaimana dan bagaimana pun bagaimana keadaan istriku, tanpa memikirkan yang lain.

Lama setelah itu, kulihat seorang suster membawa pasien wanita lagi yang habis operasi, barulah aku bisa menarik napas lega sembari mengucap "Alhamdulillah", kulihat istri saya dalam kondisi pucat dan bibirnya pun kebiru-biruan. Sehabis itu, aku mulai mau meneguk air dalam botol aqua.


Harapan kami, semoga peristiwa kelahiran yang begitu mengundang air mata namun tak sanggup menetes tersebut kelak anak yang dilahirkan menjadi anak yang berguna bagi agama, orang tua, negara, dan bertakwa. Aamiin ....

Akhirnya saya menulis puisi untuk buah hati berikut ini.

SI KECIL DALAM AYUNAN 

Tema: Putraku "Nidzar Alvin Zaidan"
Karya: Adi Taufika, S.Pd
            (Ridho An Nidzar)

Kurangkai diksi menjadi puisi
Aku syukuri hadirnya si buah hati
Amanat terindah dari Ilahi
Yang telah lama dinanti-nanti

Hadir disambut ke alam dunia
Penuh syukur senyum bahagia
Menjadi buah hati pasangan setia
Melengkapi kebahagiaan setiap manusia

Kecil mungil dan menggemaskan
Tertawa lucu dalam ayunan
Hingga terlelap dalam belaian
Dialah buah hati surga dambaan

Timang-timang bundamu menimang
Dengan penuh kasih sayang
Bagai titisan surga ia datang
Hadirkan senyum bahagia nan riang

Menangislah, tertawalah, tidurlah
Warnai mimpi-mimpimu dengan indah
Nantikan hari esok yang lebih cerah
Dalam kebahagiaan bunda dan ayah

Lampung, 11 Februari 2019

Puisi Si Kecil dalam Ayunan
Nidzar Alvin Zaidan


Catatan penulis

Sekilas Kutuliskan Peristiwa yang sangat mengharukan di sini, semoga dapat menjadi bacaan yang berguna bagi para sahabat.

Baca juga contoh puisi religi:
  1. Puisi Doa untuk Ibu yang Telah Tiada - Penuh Rasa Haru Saat Dibaca
  2. 4 Puisi Menyambut Bulan Suci Ramadan 1443 Hijriah Dilengkapi Materi dan Ilustrasi untuk Meningkatkan Keimanan dan Ketakwaan
  3. Anggaplah Segala Sesuatu yang Tersembunyi Itu Sebagai Rahmat
  4. Pengertian dan Contoh Puisi Religi, Sastrawan Perlu Tahu 
  5. Puisi  Religi  dan Renungan Berjudul Kerapuhan Jiwa yang Sangat Mengharukan Meskipun Diiringi Sebuah Kepiluan
  6. Hakikat Seorang Pemimpin Ibarat Nakhoda Bagi sebuah Kapal di Lautan 
  7. Puisi untuk Para Wanita yang Bercadar Beserta Penjelasan Tentang Alasan Memakai Cadar 
  8. Puisi Tentang Bulan dan Matahari
  9. Contoh Puisi Kiasan Tentang Kehidupan
  10. Goresan Berbingkai Pesona Merupakan Sebuah Ungkapan Tentang Rindu pada Jati diri Puisi yang Sejati

Post a Comment for "Puisi Si Kecil dalam Ayunan Penuh Syukur Atas kelahiran Si Buah Hati"